putriazkiya
ALLAH DULU
Senin, 01 Juni 2015
The Amityville Horror
Rumah bernomor
112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota
keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut
seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya
kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi
dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy
telah menikah pada bulan Juli 1975
dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki
rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9),
Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang
diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut,
oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh
DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.
Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Sebagian
dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
- George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
- Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
- Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
- Kathy merasakan seolah-olah "sedang dipeluk" dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
- Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak di dalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama "The Red Room". Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
- Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran di dalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
- Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama "Jodie" yang memiliki mata yang sangat merah.
- George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras di depan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
- George mendengar apa yang diuraikan sebagai "Marching band Jerman" atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
- George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches' Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
- Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah "Jodie".
- Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
- Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
- Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
- Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
- Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
- George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
- George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, "dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong". (Bab 18)
sumber : wikipedia
TAROT!!!
Film horror Bioskop Indonesia bertajuk “TAROT” (2015) bercerita
tentang pasangan berbahagia yang baru saja melangsungkan pernikahan yakni,
Julie (Shandy Aulia) dan Tristan (Boy William). Sayangnya kebahagian mereka
yang menjadi pasangan pengantin baru terganggu dengan ramalan buruk dari sebuah
kartu tarot yang meramalkan akan masa depan mereka. Kartu-Kartu terot tersebut
meramalkan jika akan datang dari masa lalu untuk mengambil nyawa diantara salah
satu dari mereka. Julie sendiri menjadi khawatir dan terus terbayang-bayang
akan ramalan buruk tersebut karena perasaan bersalah dirinya pada saudara
kembarnya yang telah meninggal, Sofie.
Sofie sendiri terlahir dengan wajah
cacat dan nekat bunuh diri setelah mengetahui jika Tristan mencintai Julie.
Semenjak kematian Sofie tersebut , hidup Julie pun mulai tak tenang karena
selalu di hantui dengan berbagai teror dari mimpi buruk, memar saat bangun
tidur dan bayangan saudara kembarnya, Sofie. Hal tersebut tentu membuat Julie
menyadari jika dirinya dan Tristan dalam bahaya. Namun peramal tarot sendiri
mengatakan tidak ada yang bisa mereka lakukan dan berbagai teror pun akan
semakin mengancam nyawa mereka.
Lalu bagaimana akhir dari cerita film horror “Tarot” (2015)
selengkapnya ? Penasaran ? Tonton cerita selengkapnya di film “Tarot” (2015)
yang tayang pada 7 Mei 2015 di Bioskop seluruh Indonesia atau tonton trailer
film “Tarot”
sumber : http://smeaker.com/hiburan/7234/sinopsis-film-terbaru-tarot-horror-bioskop-indonesia-mei-2015-cari-tahu-yuk/
Selasa, 17 Februari 2015
RUNAWAY
Film Runaway menceritakan tentang Tala (Tatjana Saphira) yang tinggal bersama ibu (Dewi Irawan) dan pamannya Toni (Edward Akbar), di Hong Kong. Ibunya yang mantan TKW, kini menderita sakit keras dan butuh pengobatan. Mereka terjebak di negeri orang, tidak bisa pulang ke Indonesia karena paspor mereka bermasalah. Dengan sangat terpaksa, Tala mengikuti jejak pamannya Toni, yang terbiasa judi dan mabuk, untuk menjadi pencopet di jalanan.
Suatu ketika Tala mencopet dompet dan paspor milik Musa (Al Ghazali), putra tunggal dari Surya Djatmoko (Ray Sahetapy) seorang pengusaha yang berniat melebarkan sayap bisnis keuangannya di Hong Kong. Kejadian itu menjadi awal dari pertemuan Tala dan Musa, yang terjebak dan senantiasa berusaha lari dari masalah mereka.
Bagi Musa, Tala adalah jawaban dari semua kebosanan dan kemarahannya pada sang Ayah. Sebaliknya, Tala melihat Musa adalah jalan keluar dari semua kesulitan hidupnya di negeri asing ini. Sekali pun akhirnya, mereka menemukan adanya cinta yang tulus, tumbuh di hati mereka, namun mereka tidak melihat ada masa depan bagi hubungan mereka. Tala menyadari bahwa hubungannya dengan Musa, tidak mungkin dapat menjadi nyata. Mereka berasal dari dua dunia yang berbeda. Namun, kali ini mereka tidak tahu lagi harus lari ke mana. Mereka seakan saling melengkapi.
sumber : http://filmdanmovie.blogspot.com/2014/07/film-al-ghazali-runaway.html
Langganan:
Postingan (Atom)